PUISI
Pengertian, Jenis, Dan Contoh Puisi
Pengertian Puisi
Puisi atau bisa kita sebut juga dengan sajak merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima serta penyusunan arik dan bait. Biasanya Puisi (Sajak) berisi ungkapan penulis mengenai emosi, pengalama, maupun kesan yang kemudian dituliskan dengan bahasa yang baik. Menurut H.B. Jassin, puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan arau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu.
Menurut KBBI, puisi adalah karya sastra yang berisi tanggapan serta pendapat penyair mengenai berbagai hal. Kemudian, pemikiran penyair ini dituangkan dalam bentuk bahasa-bahasa yang indah dan beragam seuai dengan fisik dan batin sang penyair, sehingga dapat memikat para pembaca.
Jenis-Jenis Puisi
Ada 2 jenis puisi :
- Puisi Modern, jenis puisi moderen berupa puisi naratif, puisi lirik, dam puisi deskriptif. Puisi Modern biasa disebut puisi bebas, karena tidak terikat oleh rima, jumlah baris, dll. Puisi Naratif merupakan puisi yang digunakan untuk menyampaikan suatu cerita, dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu romansa, epic, dan balada. Puisi Lirik digunakan untuk mengungkapkan gagasan penyair. Puisi Deskriptif adalah puisi yang mengemukakan pendapat serta pesan penyair.
- Puisi Lama, jenis puisi lama berupa pantun, syair, talibun, mantra dan gurindam. Puisi Lama, yaitu mantra merupakan jenis puisi yang diciptakan dalam kepercayaan animism, biasanya dibacakan dalam acara ritual kebudayaan serta menggunakan kata yang dapat menimblkan efek magis. Pantun merupakan sajak (puisi) yang bersajak a b a b dengan setiap baris tersiri dari 4 baris. 2 baris sampiran 2 baris isi. Talibun terdiri dari sampiran dan isi kebih dari 4 baris dan selalu genap. Syair memiliki larik 4 bait dan bersajak a a a a sera isinya mengkisahkan suatu hal. Gurindam merupakan puisi lama yang terdiri dari 2 baris, berirama sama, isi baris pertamanya sbab sedangkan isi keduanya adalah akibat.
Contoh Puisi
AKU
Entah..
Aku tak tau harus bagaimana lagi..
Kini..
Matahari telah berada di ufuk barat..
Dengan cahayanya yang hangat..
Sinarnya yang memanjakan mata..
Perlahan..
Ditelan oleh malam yang gelap..
Aku hanya bisa terdiam..
Kaku..
Dan tak bisa berkata apa-apa..
Aku pun tersadar..
Bahwa..
Apa yang aku lakukan saat itu..
Memanglah salah..
Aku ingin memperbaiki hal tersebut..
Aku mencoba untuk bertanya..
Untuk mencari suatu jawaban..
Namun..
Tak ada satupun yang menjawab..
Dan..
Tidak ada yang mnuntunku..
Semua hanya menginginkan kesempurnaan..
Atas apa yang mereka inginkan..
Aku sudah melakukan yang terbaik..
Memenuhi apa yang mereka inginkan..
Namun, hanya dengan satu kesalahan..
Semuanya berakhir..
Aku pun dibuang..
Bagaikan mainan yang rusak..
Saat itu..
Aku tak mengerti..
Mengapa mereka begitu menghakimi orang lain..
Aku tahu bahwa aku salah..
Dan sudah mencoba untuk meminta maaf..
Tapi aku tak tau kenapa.. dan apa sebabnya..
Aku hanya ingin berekspresi..
Bertukar fikiran..
Dan mengejar impianku..
Namun..
Semua hal itu hanyalah mimpi bagiku..
Hanyalah sebuah kalimat pendek..
Yang tak berarti apa-apa..
Haha.. Dasar..
AKU
Created By : Ronald P. (Minggu, 5 Desember 2021)
IBUKU
Ibu, aku bersksi engkaulah perempuan rupawan
yang berwajah tersenyum menawan
pantulan kebersihan
hatimu yang hasan
Ibu, aku bersaksi
engkaulah guru pertamaku yang mengajari
kasih sayang sejati
yang mengajariku mulai dari
mmbuat titik lalu menjadi
garis-garis dan aksara yang berarti
Ibu, aku bersaksi
engkaulah guru pertamaku yang mengajari
siang malam
kepaa keindahan semesta alam
menuntunku menirukan suara-suara merdu
menirukan tarian dahan-dahan yang bergoyang
menyalin pandangna dan panorama
dan menuliskan segala pesona
Ibu, aku bersaksi
engkaulah patriot panutanku
yang tak henti mengingatkanku
tentang cinta tanah air
tempat aku lahir
tampat aku mewujud
dan bersujud
Ibu, aku bersaksi
engkaulah mursyidku yang mengenalkanku
kepada khaliqku yang syukur
yang mendidikku
bersabar dan bersyukur
berdzikir dan tafakur
yang melatihku
antara khauf-rajaku yang membaur
menyerap kasih sayang ilahi yang luhur
Rembang, Desember 2013
A. Mustofa Bisri
Sumber :
Created By : Ronald P.
Komentar
Posting Komentar